Saturday, January 11, 2014

Inferno Bab 28 (terjemahan Indonesia)



BAB 28

SEPEREMPAT MIL di timur, Vayentha memarkir sepeda motornya. Dia telah melintas menuju kota tua melalui Ponte alle Grazie dan kemudian memutar menuju Ponte Vecchio – jembatan pejalan kaki yang tersohor menghubungkan Pitti Palace ke kota tua. Setelah mengunci helmnya ke motor, dia melangkah menuju jembatan dan berbaur dengan para pelancong pagi hari.
Angin sepoi-sepoi bulan Maret berhembus dengan mantap di atas sungai, mengacak rambut pendek spike-nya, mengingatkannya bahwa Langdon telah tahu seperti apa dia. Dia berhenti di salah satu kedai dari begitu banyak pedagang kaki lima di jembatan dan membeli sebuah topi baseball AMO FIRENZE, menariknya rendah menutupi wajahnya.
Dia meratakan baju kulitnya di atas tonjolan pistolnya dan mengambil posisi di dekat pusat jembatan, bersandar dengan santai pada sebuah tiang dan menghadap Pitti Palace. Dari sini dia dapat mengamati semua pejalan kaki yang melintasi Arni menuju jantung kota Florence.
Langdon berjalan kaki, ucapnya pada dirinya sendiri. Jika dia menemukan jalan di sekitar Porta Romana, jembatan ini adalah rute paling logisnya menuju kota tua.
Di barat, di arah Pitti Palace, dia dapat mendengar sirene dan bertanya-tanya apakah ini berita baik atau buruk. Apakah mereka masih mencarinya? Atau sudahkah mereka menangkapnya? Saar Vayentha merentangkan telinganya untuk beberapa indikasi tentang yang sedang terjadi, suara baru tiba-tiba terdengar – dengungan nyaring dari suatu tempat di atas kepala. Matanya beralih secara insting ke langit, dan dia melihatnya – helikopter remote-kontrol kecil mengudara cepat di atas istana dan menukik turun melalui ujung pohon di arah sudut timur laut Boboli Garden.
Drone pengintai, pikir Vayentha dengan lonjakan harapan. Jika itu di udara, Bruder belum menemukan Langdon.
Drone itu mendekat cepat. Tampaknya memindai sudut timur laut taman, area paling dekat ke Ponte Vecchio dan posisi Vayentha, yang memberinya tambahan desakan.
Jika Langdon menghidari Bruder, dia tentunya akan bergerak di arah ini.
Meskipun begitu, saat Vayentha melihat, drone itu tiba-tiba tenggelam dari pandangan di belakkang dinding batu tinggi. Dia dapat mendengarnya melayang-layang di suatu tempat di bawah garis pohon … tampaknya mengetahui lokasi sesuatu yang menarik.

No comments:

Post a Comment