Wednesday, January 7, 2015

Inferno Bab 36 (terjemahan Indonesia)

Hai hai hai.....maaf nih lama vakum, satu karena kerjaan yang baru ga bisa ditolerir sibuknya dua karena pra dan pasca wedding jadi ya harap maklum gimana repotnya. Gak usah lama-lama deh basa-basinya, bagi yang masih setia ngikutin thanks banget. So, check this out....

BAB 36



KEBENARAN HANYA dapat terlihat melalui mata kematian.
Sienna mengulangi kata-kata itu pada dirinya sendiri sambil meneruskan pencarian setiap inci dari pemandangan pertarungan brutal Vasari, berharap sesuatu akan muncul.
Dia melihat mata kematian di mana-mana.
Yang mana yang kita cari?!
Dia bertanya-tanya jika mungkin mata kematian merupakan sebuah referensi ke semua mayat membusuk yang berhamburan di seluruh Eropa oleh Kematian Hitam.
Setidaknya akan menjelaskan topeng wabah….
Tak disangka-sangka, syair anak-anak masa kecil melompat dalam pikiran Sienna: Ring around the rosie. A pocketful of posies. Ashes, ashes. We all fall down.
Sienna biasa membaca puisi itu saat sekolah di Inggris hingga dia mendengar bahwa itu berasal dari Wabah Besar London pada 1665. Konon, a ring around the rosie merupakan referensi pada bisul berwarna agak merah (seperti mawar, red.) di kulit yang mengembang melingkar di sekelilingnya dan mengindikasikan bahwa seseorang terinfeksi. Penderita akan membawa sekantong penuh posies sebagai usaha untuk menutupi bau dari tubuhnya sendiri yang membusuk dan juga bau busuk kota, di mana ratusan korban wabah mati setiap harinya, tubuh mereka kemudian dikremasi. Ashes, ashes. We all fall down.
“Demi kasih Tuhan,” celetuk Langdon mendadak, memutar ke arah dinding yang berlawanan.
Sienna melihatnya. “Ada apa?”
“Itu nama karya seni yang pernah ditampilkan di sini. For the Love of God.
Bingung, Sienna melihat Langdon bergegas menyeberangi ruangan menuju sebuah pintu kaca kecil, berusaha membukanya. Terkunci. Langdon menempelkan wajahnya ke kaca, melengkungkan tangannya di sekitar mata dan melongok ke dalam.
Apapun yang Langdon cari, Sienna berharap dia menemukannya segera; pengurus gedung baru saja muncul kembali, sekarang dengan pandangan kecurigaan yang semakin dalam saat melihat Langdon mondar-mandir mengintip sebuah pintu yang terkunci.
Sienna melambaikan tangan dengan ceria pada pengurus gedung itu, tetapi lelaki itu menatap marah padanya dan menghilang.


Lo Studiolo.
Bertempat di belakang pintu kaca, tepat berseberangan dengan kata-kata cerca trova yang tersembunyi di Hall Lima Ratus, terdapat sebuah ruangan kecil tanpa jendela. Didesain oleh Vasari sebagai ruang belajar rahasia bagi Fransesco I, Studiolo berbentuk persegi tumbuh menjadi atap kubah melengkung dan melingkat, yang memberikan apapun di dalamnya merasa berada di dalam peti harta karun rahasia.
Dengan tepat, interiornya mengkilap dengan objek kecantikan. Lebih dari tiga puluh lukisan langka menghiasi dinding dan atap, terpasang begitu d ekat satu sama lain sehingga secara virtual tidak ada jarak dinding kosong. The Fall of Icarus … An Allegory of Human Life … Nature Presenting Promotheus with Spectacular Gems …
Saat Langdon melongok melalui kaca menuju area mempesona di luar, dia berbisik pada dirinya sendiri, “Mata kematian.”
Langdon pernah berada di dalam Lo Studiolo selama tur pribadi rahasia di palazzo beberapa tahun belakang dan telah terlena untuk belajar tentang melimpahnya pintu rahasia, tangga, dan jalan rahasia yang menjamur di palazzo, termasuk beberapa yang tersembunyi di belakang lukisan di dalam Lo Studiolo.
Meski begitu, jalan  rahasia tidak hanya mempesona ketertarikan Langdon. Selain itu dia teringat sebuah karya seni modern yang pernah ditampilkan di sini – For the Love of God – karya kontroversial Damien Hirst, yang menyebabkan sebuah keriuhan ketika ditampilkan di dalam Studiolo terkenal Vasari.
Cetakan tengkorak manusia berukuran nyata dari platina padat, permukaannya seluruhnya tertutup dengan lebih dari delapan ribu batu berlian yang mengkilap. Efeknya mengesankan. Kantong mata kosong tengkorak berkilauan dengan cahaya dan kehidupan, menghasilkan jukstaposisi (penempatan dua objek atau lebih secara berdampingan - red.) yang mengganggu dati simbol yang berlawanan – kehidupan dan kematian … kecantikan dan kengerian. Meskipun tengkorak berlian Hirst sudah lama dihilangkan dari Lo Studiolo, ingatan Langdon tentangnya memunculkan sebuah ide.
Mata kematian, pikirnya. Sebuah tengkorak tentu memenuhi syarat, kan?
Tengkorak merupakan tema yang berulang dalam Inferno Dante, paling terkena hukuman brutal Count Ugolino di lingkaran terendah neraka – yang dikatakan menggerogoti tengkorak uskup jahat secara kekal.
Apakah kita mencari tengkorak?
Studiolo misterius, Langdon tahu, dibangun dalam tradisi “kabinet yang ganjil”. Hampir semua lukisannya tergantung secara rahasia, mengayun terbuka untuk menampakkan lemari tersembunyi di mana para bangsawan menjaga kepemilikan benda-benda aneh yang disukainya – sampel mineral yang langka, bulu-bulu cantik, fosil sempurna kerang nautillus, dan bahkan tibia biksu yang dihiasi perak.
Sayangnya, Langdon menduga semua benda di lemari telah dibuang sejak lama, dan dia tidak pernah mendengar adanya tengkorak di sini selain karya Hirst.
Pikirannya terpotong oleh bantingan pintu yang nyaring dari sisi lain hall. Ketukan langkah kaki gesit mendekat dengan cepat menyeberangi ruangan.
“Signore!” teriak sebuah suara marah. “Il salone non e aperto!”
Langdon berbalik dan melihat seorang pegawai wanita berlari mendekatinya. Dia mungil, dengan rambut coklat pendek. Dia juga hamil. Wanita itu bergerak dengan terburu-buru ke arah mereka, menunjuk arlojinya dan meneriakkan sesuatu tentang hall yang belum buka. Ketika dia mendekat, dia berkontak mata dengan Langdon, dan dengan segera berhenti, menutup mulutnya kaget.
“Profesor Langdon!” serunya, terlihat malu. “Maafkan saya! Saya tidak tahu Anda di sini. Selamat datang kembali!”
Langdon membeku.
Dia cukup yakin dia tidak pernah melihat wanita ini sebelumnya dalam hidupnya.

3 comments:

  1. aaaaaak :D
    senengnya hatiku akhirnya posting lagi kelanjutan inferno :D
    makasih mbak *sungkem*

    Btw, habis nikah ya mbak? *baca pembukaan postingan ini :D*

    salam kenal hihihihi

    ReplyDelete
  2. salam kenal juga, makasih masih setia menantiku #eh, maksudnya menanti postinganku

    ReplyDelete
  3. akhirnya...
    ane pikir udh d drop ni proyek...
    makasih banyak sebelumnya...

    ReplyDelete